Ayat ekonomi
Ayat Ekonomi tentang Harta
(Jenis harta yang menyebabkan orang terhormat di hadapan orang lain)
QS. Ali Imran (3) : 14
(Jenis harta yang menyebabkan orang terhormat di hadapan orang lain)
QS. Ali Imran (3) : 14
Terjemah
14. Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak [186] dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).
[186] yang dimaksud dengan binatang ternak di sini ialah binatang-binatang yang termasuk jenis unta, lembu, kambing dan biri-biri.
14. Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak [186] dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).
[186] yang dimaksud dengan binatang ternak di sini ialah binatang-binatang yang termasuk jenis unta, lembu, kambing dan biri-biri.
Tafsir Ayat
Korelasi (hubungan) Ayat dengan
Fenomena Ekonomi Kontemporer
- Fenomena atau budaya Materialisme, Hedonisme dan Konsumerisme (perilaku konsumtif)
- Solusinya adalah manajemen kekayaan (wealth management) dalam Islam
- Berimbang dalam pemenuhan antara keinginan (wants) dan kebutuhan (needs)
Kesimpulan
Ayat Ekonomi tentang Hak Milik
(hakikat milik dalam Islam adalah milik Allah)
QS. al-Baqarah (2) : 284
(hakikat milik dalam Islam adalah milik Allah)
QS. al-Baqarah (2) : 284
Terjemah
284.
Kepunyaan Allah-lah segala apa yang ada di langit dan apa yang ada di
bumi. Dan jika kamu melahirkan apa yang ada di dalam hatimu atau kamu
menyembunyikan, niscaya Allah akan membuat perhitungan dengan kamu tentang
perbuatanmu itu. Maka Allah mengampuni siapa yang dikehandaki-Nya dan menyiksa
siapa yang dikehendaki-Nya; dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.
Tafsir Ayat
Korelasi (hubungan) Ayat dengan
Fenomena Ekonomi Kontemporer
- Membandingkan Sistem Ekonomi Islam dengan dua Sistem Ekonomi Besar beserta sistem ekonomi turunannya, yaitu Sistem Ekonomi Kapitalis dan Sistem Ekonomi Sosialis.
- Hak milik dalam pandangan ketiga sistem ekonomi (Islam, kapitalis dan sosialis)
- Cara memperoleh hak milik dalam ekonomi islam (utamanya kajian fiqh muamalah)
Kesimpulan
Ayat Ekonomi tentang Hak Milik
(hak milik didayagunakan secara efisien)
QS. al-Isra (17) : 26
(hak milik didayagunakan secara efisien)
QS. al-Isra (17) : 26
Terjemah
26. Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros.
Tafsir Ayat
Korelasi (hubungan) Ayat dengan Fenomena Ekonomi Kontemporer
- Teori Perencanaan Keuangan (Keluarga)
- Teori Efisiensi dalam konsumsi
- Skala prioritas dalam perencanaan keuangan (keluarga)
Kesimpulan
Ayat Ekonomi tentang Hak Milik
(kepemilikan orang atas harta milik orang lain)
QS. al-Dzariayat (51) : 19
(kepemilikan orang atas harta milik orang lain)
QS. al-Dzariayat (51) : 19
Terjemah
19.
Dan pada harta-harta mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta dan
orang miskin yang tidak mendapat bagian [1417].
[1417] Orang miskin yang tidak mendapat bagian maksdunya ialah orang miskin yang tidak meminta-mint
[1417] Orang miskin yang tidak mendapat bagian maksdunya ialah orang miskin yang tidak meminta-mint
Tafsir Ayat
Korelasi (hubungan) Ayat dengan
Fenomena Ekonomi Kontemporer
- Hak ada dua :
- hak harta (haq al-mal)
- hak orang (hak al-syakhshi)
- al-mahrum menunjukan motivasi wirausaha bagi si miskin
Kesimpulan
Ayat Ekonomi tentang Hak Milik
(kepemilikan orang atas harta milik orang lain)
QS. al-Ma'arij (70) : 24-25
(kepemilikan orang atas harta milik orang lain)
QS. al-Ma'arij (70) : 24-25
Terjemah
19. dan orang-orang yang dalam
hartanya tersedia bagian tertentu,
20. bagi orang (miskin) yang meminta dan orang yang tidak mempunyai apa-apa (yang tidak mau meminta
Tafsir Ayat
Korelasi (hubungan) Ayat dengan Fenomena Ekonomi Kontemporer
20. bagi orang (miskin) yang meminta dan orang yang tidak mempunyai apa-apa (yang tidak mau meminta
Tafsir Ayat
Korelasi (hubungan) Ayat dengan Fenomena Ekonomi Kontemporer
- Hak ada dua :
- hak harta (haq al-mal)
- hak orang (hak al-syakhshi)
- Al-mahrum menunjukan motivasi wirausaha bagi si miskin
- Dominasi kerja mencari upah (wage) dan keuntungan (profit), kewirausahaan sebagai solusi kerja untuk memiliki harta
Kesimpulan
Ayat Ekonomi tentang Hak Milik
(kepemilikan dan motivasi wirausaha)
QS. al-Baqarah (2) : 273
(kepemilikan dan motivasi wirausaha)
QS. al-Baqarah (2) : 273
Terjemah
273. (Berinfaqlah) kepada orang-orang fakir yang terikat (oleh jihad) di jalan Allah; mereka tidak dapat (berusaha) di bumi; orang yang tidak tahu menyangka mereka orang Kaya Karena memelihara diri dari minta-minta. kamu kenal mereka dengan melihat sifat-sifatnya, mereka tidak meminta kepada orang secara mendesak. dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan (di jalan Allah), Maka Sesungguhnya Allah Maha Mengatahui.
Tafsir Ayat
Korelasi (hubungan) Ayat dengan
Fenomena Ekonomi Kontemporer
Motivasi kewirausahaan
Motivasi kewirausahaan
Kesimpulan
Ayat Ekonomi tentang Kerja
(Kerja dan Spiritulitas)
QS. al-Jum'ah (62) : 10
(Kerja dan Spiritulitas)
QS. al-Jum'ah (62) : 10
Terjemah
Apabila Telah ditunaikan shalat, Maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung.
Tafsir Ayat
Korelasi (hubungan) Ayat dengan Fenomena Ekonomi Kontemporer
- Bekerja dan berdoa
- Bekerja harus didorong oleh spiritualitas keberagamaan yang penuh
- Advanture dalam mencari pekerjaan
Kesimpulan
Ayat Ekonomi tentang Kerja
(Kerja dan Kesempatan)
QS. al-Qashash (28) : 73
(Kerja dan Kesempatan)
QS. al-Qashash (28) : 73
Terjemah
Dan Karena rahmat-Nya, dia jadikan untukmu malam dan siang, supaya kamu beristirahat pada malam itu dan supaya kamu mencari sebahagian dari karunia-Nya (pada siang hari) dan agar kamu bersyukur kepada-Nya.
Dan Karena rahmat-Nya, dia jadikan untukmu malam dan siang, supaya kamu beristirahat pada malam itu dan supaya kamu mencari sebahagian dari karunia-Nya (pada siang hari) dan agar kamu bersyukur kepada-Nya.
Tafsir Ayat
Korelasi (hubungan) Ayat dengan
Fenomena Ekonomi Kontemporer
Kesempatan memiliki horizon yang lebih luas dari pada sekedar waktu. Kesempatan berkaitan dengan waktu, peluang, musim, dan lain-lain.
Kesempatan memiliki horizon yang lebih luas dari pada sekedar waktu. Kesempatan berkaitan dengan waktu, peluang, musim, dan lain-lain.
Kesimpulan
Ayat Ekonomi tentang Etika Ekonomi
(Seimbang dalam menuntut hak dan menunaikan kewajiban dalam bidang ekonomi)
QS. al-Muthaffifin (83) : 1-6
(Seimbang dalam menuntut hak dan menunaikan kewajiban dalam bidang ekonomi)
QS. al-Muthaffifin (83) : 1-6
Terjemah
- Kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang curang [1561],
- (yaitu) orang-orang yang apabila menerima takaran dari orang lain mereka minta dipenuhi,
- Dan apabila mereka menakar atau menimbang untuk orang lain, mereka mengurangi.
- Tidaklah orang-orang itu menyangka, bahwa Sesungguhnya mereka akan dibangkitkan,
- Pada suatu hari yang besar,
- (yaitu) hari (ketika) manusia berdiri menghadap Tuhan semesta alam?
[1561] yang dimaksud dengan
orang-orang yang curang di sini ialah orang-orang yang curang dalam menakar dan
menimbang.
Tafsir Ayat
Korelasi (hubungan) Ayat dengan
Fenomena Ekonomi Kontemporer
- al-Mutaffif (orang yang curang) :
- Jika menuntut hak kepada orang lain, ia akan berusaha sekuat tenaganya agar haknya cepat dan segera ditunaikan oleh orang lain, tetapi ...
- Jika menunaikan kewajiban untuk orang lain, ia cenderung : (1) mengurangi beban kewajibannya yang harus ditunaikan untuk orang lain, dan (2) merugikan (mengurangi) haknya orang lain.
- al-Mutaffif bisa dimaknai makro (luas) di semua aspek kehidupan atau dimaknai mikro (sempit) berkaitan dengan aspek ekonomi.
Kesimpulan
Ayat Ekonomi tentang Etika
Ekonomi
(Penegakkan Hukum di Bidang Ekonomi)
QS. al-Baqarah (2) : 188
(Penegakkan Hukum di Bidang Ekonomi)
QS. al-Baqarah (2) : 188
Terjemah
188. Dan janganlah sebahagian kamu memakan harta sebahagian yang lain di antara kamu dengan jalan yang bathil dan (janganlah) kamu membawa (urusan) harta itu kepada hakim, supaya kamu dapat memakan sebahagian daripada harta benda orang lain itu dengan (jalan berbuat) dosa, padahal kamu Mengetahui.
Tafsir Ayat
188. Dan janganlah sebahagian kamu memakan harta sebahagian yang lain di antara kamu dengan jalan yang bathil dan (janganlah) kamu membawa (urusan) harta itu kepada hakim, supaya kamu dapat memakan sebahagian daripada harta benda orang lain itu dengan (jalan berbuat) dosa, padahal kamu Mengetahui.
Tafsir Ayat
Korelasi (hubungan) Ayat dengan
Fenomena Ekonomi Kontemporer
- Praktik risywah, gratifikasi dan kick back
- Persekongkolan jahat para penegak hukum
Kesimpulan
Ayat Ekonomi tentang Produksi
(Faktor-faktor Produksi)
QS. Ali Imran (57) : 25
(Faktor-faktor Produksi)
QS. Ali Imran (57) : 25
Terjemah
25. Sesungguhnya kami Telah
mengutus rasul-rasul kami dengan membawa bukti-bukti yang nyata dan Telah kami
turunkan bersama mereka Al Kitab dan neraca (keadilan) supaya manusia dapat
melaksanakan keadilan. dan kami ciptakan besi yang padanya terdapat kekuatan
yang hebat dan berbagai manfaat bagi manusia, (supaya mereka mempergunakan besi
itu) dan supaya Allah mengetahui siapa yang menolong (agama)Nya dan
rasul-rasul-Nya padahal Allah tidak dilihatnya. Sesungguhnya Allah Maha Kuat
lagi Maha Perkasa.
Tafsir Ayat
Korelasi (hubungan) Ayat dengan
Fenomena Ekonomi Kontemporer
- Perilaku, proses dan sasaran produksi adalah berkeadilan
- Faktor-faktor Produksi
Kesimpulan
Ayat Ekonomi tentang Distribusi
(Distribusi Pendapatan)
QS. Ali Imran (59) : 7
(Distribusi Pendapatan)
QS. Ali Imran (59) : 7
Terjemah :
7. Apa saja harta rampasan
(fai-i) yang diberikan Allah kepada RasulNya (dari harta benda) yang berasal
dari penduduk kota-kota Maka adalah untuk Allah, untuk rasul, kaum kerabat,
anak-anak yatim, orang-orang miskin dan orang-orang yang dalam perjalanan,
supaya harta itu jangan beredar di antara orang-orang Kaya saja di antara kamu.
apa yang diberikan Rasul kepadamu, Maka terimalah. dan apa yang dilarangnya
bagimu, Maka tinggalkanlah. dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah
amat keras hukumannya.
Tafsir Ayat
Korelasi (hubungan) Ayat dengan Fenomena Ekonomi Kontemporer
- Fa'i (harta rampasan perang) merupakan salah satu jenis fiskal dalam Islam
- Distribusi ada 2, yaitu :
- Distribusi pendapatan (distribusi kekayaan)
- Distribusi komoditas (pasca produksi)
Kesimpulan
Ayat Ekonomi tentang Konsumsi
(Efisiensi)
QS. al-A'raf (7) : 31
(Efisiensi)
QS. al-A'raf (7) : 31
Terjemah
31. Hai anak Adam, pakailah
pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid [534], makan dan minumlah, dan
janganlah berlebih-lebihan [535]. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang
yang berlebih-lebihan.
[534] Maksudnya: tiap-tiap akan mengerjakan sembahyang atau thawaf keliling ka'bah atau ibadat-ibadat yang lain.
[535] Maksudnya: janganlah melampaui batas yang dibutuhkan oleh tubuh dan jangan pula melampaui batas-batas makanan yang dihalalkan.
[534] Maksudnya: tiap-tiap akan mengerjakan sembahyang atau thawaf keliling ka'bah atau ibadat-ibadat yang lain.
[535] Maksudnya: janganlah melampaui batas yang dibutuhkan oleh tubuh dan jangan pula melampaui batas-batas makanan yang dihalalkan.
Tafsir Ayat
Korelasi (hubungan) Ayat dengan Fenomena Ekonomi Kontemporer
- Konsumsi harus mengedapankan etika dan estetika
- Dalam konsumsi yang dipentingkan bijak memilih keinginan dan kebutuhan
- Efisensi dalam konsumsi
- Perilaku konsuman dalam konsumsi :
- Utility (manfaat atau kegunaan)
- Satisfaction (kepuasan)
Kesimpulan
Ayat Ekonomi tentang Konsumsi
(Allah melakukan proses penghalalan dan menciptakan barang yang bisa langsung dikonsumsi)
QS. al-Nahl (16) : 66
(Allah melakukan proses penghalalan dan menciptakan barang yang bisa langsung dikonsumsi)
QS. al-Nahl (16) : 66
Terjemah
66. Dan Sesungguhnya pada
binatang ternak itu benar-benar terdapat pelajaran bagi kamu. kami memberimu
minum dari pada apa yang berada dalam perutnya (berupa) susu yang bersih antara
tahi dan darah, yang mudah ditelan bagi orang-orang yang meminumnya.
Tafsir Ayat
Korelasi (hubungan) Ayat dengan
Fenomena Ekonomi Kontemporer
Kinds of goods consumption :
- Consumption by taken it for granted
- Consumption by designed process
- Consumption by permissible process
Kesimpulan
QS. al-Maidah (5) : 1
Terjemah
Hai orang-orang yang beriman,
penuhilah aqad-aqad itu [388]. dihalalkan bagimu binatang ternak, kecuali yang
akan dibacakan kepadamu. (yang demikian itu) dengan tidak menghalalkan berburu
ketika kamu sedang mengerjakan haji. Sesungguhnya Allah menetapkan hukum-hukum
menurut yang dikehendaki-Nya.
[388] Aqad (perjanjian)
mencakup: janji prasetia hamba kepada Allah dan perjanjian yang dibuat oleh
manusia dalam pergaulan sesamanya.Tafsir Ayat
Tafsir Ayat
Korelasi (hubungan) Ayat dengan
Fenomena Ekonomi Kontemporer
- Akad (al-'aqd) (contract atau perjanjian)
- Hubungan antara perikatan dan perjanjian (akad)
- Macam dan jenis-jenis akad
Kesimpulan
Ayat Ekonomi tentang Akad (Kontrak)
(Asas atau prinsip Akad)
QS. an-Nisa' (4) : 29
(Asas atau prinsip Akad)
QS. an-Nisa' (4) : 29
Terjemah :
29. Hai orang-orang yang
beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil,
kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu.
dan janganlah kamu membunuh dirimu[287]; Sesungguhnya Allah adalah Maha
Penyayang kepadamu.
[287] larangan membunuh diri
sendiri mencakup juga larangan membunuh orang lain, sebab membunuh orang lain
berarti membunuh diri sendiri, Karena umat merupakan suatu kesatuan.
Tafsir Ayat
Korelasi (hubungan) Ayat dengan
Fenomena Ekonomi Kontemporer
- Akad : pertemuan ijab dan kabul sebagai pernyataan kehendak para pihak yang berakibat hukum pada objek akad
- Akad mengandung unsur rela atau ridha harus memenuhi prinsip atau asas (teori) :
- Kebebasan berkontrak
- Konsensualisme (kesepakatan)
- Semua akad yang tidak memenuhi unsur kerelaan atau keridhaan para pihak disebut perniagaan yang batil.
Kesimpulan
Ayat Ekonomi tentang Riba
(Riba dan Zakat)
QS. ar-Rum (30) : 39
(Riba dan Zakat)
QS. ar-Rum (30) : 39
Terjemah :
39. Dan sesuatu riba (tambahan) yang kamu berikan agar dia bertambah pada harta manusia, Maka riba itu tidak menambah pada sisi Allah. dan apa yang kamu berikan berupa zakat yang kamu maksudkan untuk mencapai keridhaan Allah, Maka (yang berbuat demikian) Itulah orang-orang yang melipat gandakan (pahalanya).
39. Dan sesuatu riba (tambahan) yang kamu berikan agar dia bertambah pada harta manusia, Maka riba itu tidak menambah pada sisi Allah. dan apa yang kamu berikan berupa zakat yang kamu maksudkan untuk mencapai keridhaan Allah, Maka (yang berbuat demikian) Itulah orang-orang yang melipat gandakan (pahalanya).
Tafsir Ayat
- Ayat riba yang pertama kali turun
- Ayat ini turun di Makkah, sedangkan ayat riba yang lainnya turun di Madinah
- Ayat ini tidak dijelaskan bahwa riba itu dilarang
- Bahkan menurut sebagian mufasir, riba dalam ayat ini adalah riba yang tidak diharamkan.
- Ayat riba setelahnya (secara berurutan) :
- QS. Ali Imran (3) : 130
- QS. an-Nisa' (4) : 160-161
- QS. al-Baqarah (2) : 275-280
Korelasi (hubungan) Ayat dengan
Fenomena Ekonomi Kontemporer
- Riba vs Zakat
Kesimpulan
Ayat Ekonomi tentang Riba
(Riba sebelum Islam)
QS. an-Nisa' (4) : 160-161
Terjemah
160. Maka disebabkan kezaliman orang-orang Yahudi, kami haramkan atas (memakan makanan) yang baik-baik (yang dahulunya) dihalalkan bagi mereka, dan Karena mereka banyak menghalangi (manusia) dari jalan Allah,
160. Maka disebabkan kezaliman orang-orang Yahudi, kami haramkan atas (memakan makanan) yang baik-baik (yang dahulunya) dihalalkan bagi mereka, dan Karena mereka banyak menghalangi (manusia) dari jalan Allah,
161. Dan disebabkan mereka
memakan riba, padahal Sesungguhnya mereka Telah dilarang daripadanya, dan
Karena mereka memakan harta benda orang dengan jalan yang batil. kami Telah
menyediakan untuk orang-orang yang kafir di antara mereka itu siksa yang pedih.
Tafsir Ayat
Tafsir Ayat
Korelasi (hubungan) Ayat dengan Fenomena Ekonomi Kontemporer
Riba dan Perilaku orang Yahudi
Kesimpulan
Ayat Ekonomi tentang Riba
(Riba Jahiliyah)
QS. Ali Imran (3) : 130
(Riba Jahiliyah)
QS. Ali Imran (3) : 130
Terjemah
130. Hai orang-orang yang
beriman, janganlah kamu memakan riba dengan berlipat ganda[228] dan bertakwalah
kamu kepada Allah supaya kamu mendapat keberuntungan.
[228] yang dimaksud riba di
sini ialah riba nasi'ah. menurut sebagian besar ulama bahwa riba nasi'ah itu
selamanya Haram, walaupun tidak berlipat ganda. Riba itu ada dua macam: nasiah
dan fadhl. riba nasiah ialah pembayaran lebih yang disyaratkan oleh orang yang
meminjamkan. riba fadhl ialah penukaran suatu barang dengan barang yang
sejenis, tetapi lebih banyak jumlahnya Karena orang yang menukarkan
mensyaratkan demikian, seperti penukaran emas dengan emas, padi dengan padi,
dan sebagainya. riba yang dimaksud dalam ayat Ini riba nasiah yang berlipat
ganda yang umum terjadi dalam masyarakat Arab zaman Jahiliyah.
Tafsir Ayat
Korelasi (hubungan) Ayat dengan Fenomena Ekonomi Kontemporer
- Indikator riba yang diharamkan adalah berlipat ganda
Kesimpulan
Ayat Ekonomi tentang Riba
(Riba dan Jual Beli)
QS. al-Baqarah (2) : 275
(Riba dan Jual Beli)
QS. al-Baqarah (2) : 275
Terjemah
275. Orang-orang yang makan
(mengambil) riba [174] tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang
yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila [175]. keadaan mereka
yang demikian itu, adalah disebabkan mereka Berkata (berpendapat), Sesungguhnya
jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah Telah menghalalkan jual beli dan
mengharamkan riba. orang-orang yang Telah sampai kepadanya larangan dari
Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), Maka baginya apa yang
Telah diambilnya dahulu [176] (sebelum datang larangan); dan urusannya
(terserah) kepada Allah. orang yang kembali (mengambil riba), Maka orang itu
adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.
[174] Riba itu ada dua macam: nasiah dan fadhl. riba nasiah ialah pembayaran lebih yang disyaratkan oleh orang yang meminjamkan. riba fadhl ialah penukaran suatu barang dengan barang yang sejenis, tetapi lebih banyak jumlahnya Karena orang yang menukarkan mensyaratkan demikian, seperti penukaran emas dengan emas, padi dengan padi, dan sebagainya. riba yang dimaksud dalam ayat Ini riba nasiah yang berlipat ganda yang umum terjadi dalam masyarakat Arab zaman Jahiliyah.
[175] Maksudnya: orang yang mengambil riba tidak tenteram jiwanya seperti orang kemasukan syaitan.
[176] riba yang sudah diambil (dipungut) sebelum turun ayat ini, boleh tidak dikembalikan.
Tafsir Ayat
Korelasi (hubungan) Ayat dengan Fenomena Ekonomi Kontemporer
- Riba dan Jual beli
Kesimpulan
Ayat Ekonomi tentang Riba
(Riba dan Shadaqah [sedekah])
QS. al-Baqarah (2) : 276-277
(Riba dan Shadaqah [sedekah])
QS. al-Baqarah (2) : 276-277
Terjemah
276. Allah memusnahkan riba
dan menyuburkan sedekah [177]. dan Allah tidak menyukai setiap orang yang tetap
dalam kekafiran, dan selalu berbuat dosa[178].
277. Sesungguhnya orang-orang
yang beriman, mengerjakan amal saleh, mendirikan shalat dan menunaikan zakat,
mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya. tidak ada kekhawatiran terhadap mereka
dan tidak (pula) mereka bersedih hati.
[177] yang dimaksud dengan
memusnahkan riba ialah memusnahkan harta itu atau meniadakan berkahnya. dan
yang dimaksud dengan menyuburkan sedekah ialah memperkembangkan harta yang
Telah dikeluarkan sedekahnya atau melipat gandakan berkahnya.
[178] maksudnya ialah orang-orang yang menghalalkan riba dan tetap melakukannya.
[178] maksudnya ialah orang-orang yang menghalalkan riba dan tetap melakukannya.
Tafsir Ayat
Korelasi (hubungan) Ayat dengan Fenomena Ekonomi Kontemporer
Korelasi (hubungan) Ayat dengan Fenomena Ekonomi Kontemporer
- Riba dan Sadaqah
Kesimpulan
Ayat Ekonomi tentang Riba
(Riba dan Pokok Harta)
QS. al-Baqarah (2) : 278-280
(Riba dan Pokok Harta)
QS. al-Baqarah (2) : 278-280
Terjemah :
278. Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa riba (yang belum dipungut) jika kamu orang-orang yang beriman.
279. Maka jika kamu tidak mengerjakan (meninggalkan sisa riba), Maka Ketahuilah, bahwa Allah dan rasul-Nya akan memerangimu. dan jika kamu bertaubat (dari pengambilan riba), Maka bagimu pokok hartamu; kamu tidak menganiaya dan tidak (pula) dianiaya.
280. Dan jika (orang yang berhutang itu) dalam kesukaran, Maka berilah tangguh sampai dia berkelapangan. dan menyedekahkan (sebagian atau semua utang) itu, lebih baik bagimu, jika kamu Mengetahui.
Tafsir Ayat
Korelasi (hubungan) Ayat dengan Fenomena Ekonomi Kontemporer
278. Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa riba (yang belum dipungut) jika kamu orang-orang yang beriman.
279. Maka jika kamu tidak mengerjakan (meninggalkan sisa riba), Maka Ketahuilah, bahwa Allah dan rasul-Nya akan memerangimu. dan jika kamu bertaubat (dari pengambilan riba), Maka bagimu pokok hartamu; kamu tidak menganiaya dan tidak (pula) dianiaya.
280. Dan jika (orang yang berhutang itu) dalam kesukaran, Maka berilah tangguh sampai dia berkelapangan. dan menyedekahkan (sebagian atau semua utang) itu, lebih baik bagimu, jika kamu Mengetahui.
Tafsir Ayat
Korelasi (hubungan) Ayat dengan Fenomena Ekonomi Kontemporer
- Riba dan Pokok Harta (ra's al-mal)
Kesimpulan
Ayat Ekonomi tentang
(Zakat sebagai instrumen Fiskal yang diambil oleh Negara)
QS. at-Taubah (9) : 103
(Zakat sebagai instrumen Fiskal yang diambil oleh Negara)
QS. at-Taubah (9) : 103
Terjemah
103. Ambillah zakat dari sebagian
harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan [658] dan mensucikan [659]
mereka dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi)
ketenteraman jiwa bagi mereka. dan Allah Maha mendengar lagi Maha Mengetahui.
[658] Maksudnya: zakat itu membersihkan mereka dari kekikiran dan cinta yang berlebih-lebihan kepada harta benda
[659] Maksudnya: zakat itu menyuburkan sifat-sifat kebaikan dalam hati mereka dan memperkembangkan harta benda mereka.
Tafsir Ayat
Korelasi (hubungan) Ayat dengan Fenomena Ekonomi Kontemporer
[658] Maksudnya: zakat itu membersihkan mereka dari kekikiran dan cinta yang berlebih-lebihan kepada harta benda
[659] Maksudnya: zakat itu menyuburkan sifat-sifat kebaikan dalam hati mereka dan memperkembangkan harta benda mereka.
Tafsir Ayat
Korelasi (hubungan) Ayat dengan Fenomena Ekonomi Kontemporer
- Pendapatan negara adalah Fiskal
- Zakat sebagai instrumen fiskal dalam Islam
Kesimpulan
Ayat Ekonomi tentang Fiskal
(Wakaf sebagai instrumen Fiskal)
QS. Ali Imran (3) : 92
(Wakaf sebagai instrumen Fiskal)
QS. Ali Imran (3) : 92
Terjemah
92. Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sehahagian harta yang kamu cintai. dan apa saja yang kamu nafkahkan Maka Sesungguhnya Allah mengetahuinya.
Tafsir Ayat
Korelasi (hubungan) Ayat dengan Fenomena Ekonomi Kontemporer
92. Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sehahagian harta yang kamu cintai. dan apa saja yang kamu nafkahkan Maka Sesungguhnya Allah mengetahuinya.
Tafsir Ayat
Korelasi (hubungan) Ayat dengan Fenomena Ekonomi Kontemporer
- Wakaf sebagai instrumen Fiskal
Kesimpulan
Ayat Ekonomi tentang Kesejahteraan
dan Keadilan Ekonomi
(Perselingkuhan agamawan dengan harta [uang])
QS. at-Taubah (9) : 34
(Perselingkuhan agamawan dengan harta [uang])
QS. at-Taubah (9) : 34
Terjemah
34. Hai orang-orang yang
beriman, Sesungguhnya sebahagian besar dari orang-orang alim Yahudi dan
rahib-rahib Nasrani benar-benar memakan harta orang dengan jalan batil dan
mereka menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah. dan orang-orang yang
menyimpan emas dan perak dan tidak menafkahkannya pada jalan Allah, Maka beritahukanlah
kepada mereka, (bahwa mereka akan mendapat) siksa yang pedih
Tafsir Ayat
Korelasi (hubungan) Ayat dengan
Fenomena Ekonomi Kontemporer
- Hubungan ulama dengan kegiatan ekonomi
- Menjual agama demi menghasilkan harta
Kesimpulan
Ayat Ekonomi tentang Kesejahteraan
dan Keadilan Ekonomi
(Penguasa dan amanah)
QS. an-Nisa' (4) : 58
(Penguasa dan amanah)
QS. an-Nisa' (4) : 58
Terjemah
58. Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha mendengar lagi Maha Melihat.
Tafsir Ayat
Korelasi (hubungan) Ayat dengan Fenomena Ekonomi Kontemporer
58. Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha mendengar lagi Maha Melihat.
Tafsir Ayat
Korelasi (hubungan) Ayat dengan Fenomena Ekonomi Kontemporer
- Kekuasaan dan amanah
- Kekuasaan dan keadilan
- Kekuasaan dan keadilan ekonomi
Kesimpulan
Ayat Ekonomi tentang Pilantropi
(Kedermawanan)
(Pilantropi dan pendusta agama)
QS. al-Ma'un (107)
(Pilantropi dan pendusta agama)
QS. al-Ma'un (107)
Terjemah :
- Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama?
- Itulah orang yang menghardik anak yatim,
- Dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin.
- Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat,
- (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya,
- Orang-orang yang berbuat riya [1603],
- Dan enggan (menolong dengan) barang berguna [1604].
[1603] riya ialah melakukan
sesuatu amal perbuatan tidak untuk mencari keridhaan Allah akan tetapi untuk
mencari pujian atau kemasyhuran di masyarakat.
[1604] sebagian Mufassirin mengartikan: enggan membayar zakat.
Tafsir Ayat
Korelasi (hubungan) Ayat dengan Fenomena Ekonomi Kontemporer
[1604] sebagian Mufassirin mengartikan: enggan membayar zakat.
Tafsir Ayat
Korelasi (hubungan) Ayat dengan Fenomena Ekonomi Kontemporer
- Representasi orang yang harus dibantu : miskin dan yatim
- Hubungan pilantropi dan agama
- Pandangan yang berbeda bagi setiap orang tentang pemanfaatan benda
Kesimpulan
Ayat Ekonomi tentang Pilantropi
(Kedermawanan)
QS. at-Taubah (9) : 60
QS. at-Taubah (9) : 60
Terjemah
60. Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para mu'allaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk mereka yuang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana [647].
[647] yang berhak menerima zakat ialah: 1. orang fakir: orang yang amat sengsara hidupnya, tidak mempunyai harta dan tenaga untuk memenuhi penghidupannya. 2. orang miskin: orang yang tidak cukup penghidupannya dan dalam keadaan kekurangan. 3. Pengurus zakat: orang yang diberi tugas untuk mengumpulkan dan membagikan zakat. 4. Muallaf: orang kafir yang ada harapan masuk Islam dan orang yang baru masuk Islam yang imannya masih lemah. 5. memerdekakan budak: mencakup juga untuk melepaskan muslim yang ditawan oleh orang-orang kafir. 6. orang berhutang: orang yang berhutang Karena untuk kepentingan yang bukan maksiat dan tidak sanggup membayarnya. adapun orang yang berhutang untuk memelihara persatuan umat Islam dibayar hutangnya itu dengan zakat, walaupun ia mampu membayarnya. 7. pada jalan Allah (sabilillah): yaitu untuk keperluan pertahanan Islam dan kaum muslimin. di antara mufasirin ada yang berpendapat bahwa fisabilillah itu mencakup juga kepentingan-kepentingan umum seperti mendirikan sekolah, rumah sakit dan lain-lain. 8. orang yang sedang dalam perjalanan yang bukan maksiat mengalami kesengsaraan dalam perjalanannya.
60. Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para mu'allaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk mereka yuang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana [647].
[647] yang berhak menerima zakat ialah: 1. orang fakir: orang yang amat sengsara hidupnya, tidak mempunyai harta dan tenaga untuk memenuhi penghidupannya. 2. orang miskin: orang yang tidak cukup penghidupannya dan dalam keadaan kekurangan. 3. Pengurus zakat: orang yang diberi tugas untuk mengumpulkan dan membagikan zakat. 4. Muallaf: orang kafir yang ada harapan masuk Islam dan orang yang baru masuk Islam yang imannya masih lemah. 5. memerdekakan budak: mencakup juga untuk melepaskan muslim yang ditawan oleh orang-orang kafir. 6. orang berhutang: orang yang berhutang Karena untuk kepentingan yang bukan maksiat dan tidak sanggup membayarnya. adapun orang yang berhutang untuk memelihara persatuan umat Islam dibayar hutangnya itu dengan zakat, walaupun ia mampu membayarnya. 7. pada jalan Allah (sabilillah): yaitu untuk keperluan pertahanan Islam dan kaum muslimin. di antara mufasirin ada yang berpendapat bahwa fisabilillah itu mencakup juga kepentingan-kepentingan umum seperti mendirikan sekolah, rumah sakit dan lain-lain. 8. orang yang sedang dalam perjalanan yang bukan maksiat mengalami kesengsaraan dalam perjalanannya.
Tafsir Ayat
Korelasi (hubungan) Ayat dengan Fenomena Ekonomi Kontemporer
- Pilantropi ada dua sararan :
- Pilantropi untuk karitatif
- Pilantropi untuk pemberdayaan
- Zakat sebagai instrumen pilantropi dalam Islam